Awal mula diskusi yang kala itu dari tim
penyaji memaparkan akan sebuah solusi untuk mengatasi kepunahan hewan langka.
“Konservasi” solusi yang disodorkan untuk mengatasi kepunahan hewan. Cukup jitu
solusi itu untuk mengatasi kritisnya Indonesia yang memang pada waktu ini kami
lagi mengikuti mata kuliah Ekologi Hewan, pastinya kritis yang dimaksud
ktitisnya Indonesia dalam menjaga hewan-hewan langka.
Diskusi kali ini bertemu akan sebuah
diskusi pada pokok bahasan politik. Aha?! Ekologi hewan tersambung dengan
politik?! Kenapa tidak?! Begitulah harusnya mahasiswa yang kritis.
“Hukum”
kata yang tersambung ketika politik sedang diperbincangkan, kinerja pemerintah
dalam memberantas perburuan liar. Bagaimana dengan hukum di Indonesia dalam
pemberantasan perburuan liar? Pastinya sudah tercantumkan akan hukuman bagi
orang-orang dari kita jika melakukan perburuan liar. Namun, sudahkah pemerintah
menerapkan akan hukum itu? Hukum itu
ada, namun realitanya hukum itu hanya
untuk orang-orang yang mlarat tak berlaku untuk orang-orang berduit. Hukum
mampu di beli oleh orang-orang yang memiliki kantong tebal. Itulah yang harus
dirubah untuk mengoptimalkan dalam menjaga hewan-hewan yang akan mengalami
kepunahan. Bisakah Indonesia menetralkan hukum yang sudah dibuat? Hukum di buat
untuk Indonesia, dan diberlakukan pun harus untuk semua warga Indonesia. Kalau
memang tidak mau mengikuti hukum yang ada di Indonesia, enyahlah dari
Indonesia. Indonesia akan menjadi lebih makmur ketika orang-orang yang sering
melanggar hukum mengosongi kursi-kursi yang berderet panjang di Indonesia.
***
Kenaikan harga BBM. Gosip hangat yang
lagi maraknya di Indonesia . sudah menjadi rahasia umum ketika rencana
pemerintah untuk menaikan harga BBM. Alasan pemerintah menaikkan harga BBM
adalah : (1) Defisit produksi minyak, sebelum tahun 2004 1,4 Jt Brl/Hari dan
pada tahun 2011 menjadi 905 Brl/Hari. (2) Harga minyak dunia naik, membebani
APBN. ICP selama Januari-Februari mancapai US$ 116 per barel, jauh dari asumsi
dalam anggaran 2012 sebesar US$ 90 per barel. Angka ICP ini diperkirakan
meningkat, bahkan kemungkinan bisa menyentuh US$ 120. (3) Subsidi BBM tidak
tepat sasaran, menurut menteri ESDM (Jero Wacik) : “ Ahli-ahli dari UI dan UGM
menemukan angka itu. Subsidi yang didapat 15% untuk rakyat menengah ke bawah,
sedangkan 77% jatuh ketangan orang yang menengah ke atas”. Adakah politik di
balik kenaikkan BBM? Pertanyaan yang terlintas ketika membaca 3 alasan
pemerintah dalam menaikkan harga BBM.
Taukah dunia, Indonesia akan memasuki
titik-titik kemlaratan? Dampak kenaikkan BBM adalah : (1) Daya beli masyarakat
turun, Investasi jatuh (suku bunga kredit naik). (2) Biaya operasional
perusahaan naik : buruh dalam bayang PHK. (3) Pertumbuhan ekonomi turun : PM
(6,5%); INDEF (5,5-5,7%). (4) Biaya transportasi naik : 30-35% (mahasiswa
tambah kere nih! ), TDL naik 3%, (Tarif listrik naik, edisi pemadaman listrik
secara tiba-tiba jadi hobi. Tirto sering gelap gulita. Ngenes!).
***
Kilas
kenaikan BBM cukuplah. Teringat akan perjalanku menuju kampung halaman. Kala
itu waktu memasuki zona jelang maghrib. Lampu kerlap-kerlip mulai menyinari
kawasan kota kediri. Posisi ku yang cukup strategis untuk menikmati gemerlapnya
lampu-lampu, duduk di deret dekat jendela. Merah, waktunya rambu-rambu lalu
lintas memeringatkan akan berhentinya kendaraan. Mata ku tersorot akan sebuah
sosok yang tergeletak di deket pagar suatu mall Kediri. Terlihat samar-samar
wajahnya, tak bisa ku tau apakah dia seorang pengemis yang memiliki akal atau
seorang yang akalnya yang lagi terganggu?! Sudahlah, tak ku ambil pusing apa
dia pemengis atau orang gila. Seketika ku ambil fotonya untuk arsip dalam album
di hp ku yang tak bagus-bagus amat ini.
***
Itulah dunia, sekelumit kondisi
negeriku. Apa yang bisa kulakukan untuk negeri ini? Perburuan liar, adanya
dampak kenaikan BBM, dan seorang yang tak ku kenal tergeletak di pagar mall itu
membuat diri ini kaku untuk mengakui “Indonesia adalah negeriku”. Tak bisakah
Indonesia segera bangun dari semua mimpi buruk ini? Membuka mata untuk
merapatkan barisan. Menguatkan hukum dan merangkul orang-orang yang belum
beruntung.
Wahai sang fajar
perlahan-lahan mulai tampakkanlah sinarmu. Segera usailah hujan rintik-rintik,
kabut tipis, ritmis yang seperti selendang penari, angin yang terasa berdesau
lebih keras dan langit yang semakin kelam. Aku percaya negeriku akan segera
bangkit, akan ku temui pelangi di atas sana. Indonesia negeriku!
By: D'jyantii
By: D'jyantii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar