Selasa, 27 Maret 2012

Ceritaku Untuk Dunia

Awal mula diskusi yang kala itu dari tim penyaji memaparkan akan sebuah solusi untuk mengatasi kepunahan hewan langka. “Konservasi” solusi yang disodorkan untuk mengatasi kepunahan hewan. Cukup jitu solusi itu untuk mengatasi kritisnya Indonesia yang memang pada waktu ini kami lagi mengikuti mata kuliah Ekologi Hewan, pastinya kritis yang dimaksud ktitisnya Indonesia dalam menjaga hewan-hewan langka.
Diskusi kali ini bertemu akan sebuah diskusi pada pokok bahasan politik. Aha?! Ekologi hewan tersambung dengan politik?! Kenapa tidak?! Begitulah harusnya mahasiswa yang kritis.

“Hukum” kata yang tersambung ketika politik sedang diperbincangkan, kinerja pemerintah dalam memberantas perburuan liar. Bagaimana dengan hukum di Indonesia dalam pemberantasan perburuan liar? Pastinya sudah tercantumkan akan hukuman bagi orang-orang dari kita jika melakukan perburuan liar. Namun, sudahkah pemerintah menerapkan akan hukum itu?  Hukum itu ada, namun realitanya  hukum itu hanya untuk orang-orang yang mlarat tak berlaku untuk orang-orang berduit. Hukum mampu di beli oleh orang-orang yang memiliki kantong tebal. Itulah yang harus dirubah untuk mengoptimalkan dalam menjaga hewan-hewan yang akan mengalami kepunahan. Bisakah Indonesia menetralkan hukum yang sudah dibuat? Hukum di buat untuk Indonesia, dan diberlakukan pun harus untuk semua warga Indonesia. Kalau memang tidak mau mengikuti hukum yang ada di Indonesia, enyahlah dari Indonesia. Indonesia akan menjadi lebih makmur ketika orang-orang yang sering melanggar hukum mengosongi kursi-kursi yang berderet panjang di Indonesia.
***
Kenaikan harga BBM. Gosip hangat yang lagi maraknya di Indonesia . sudah menjadi rahasia umum ketika rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM. Alasan pemerintah menaikkan harga BBM adalah : (1) Defisit produksi minyak, sebelum tahun 2004 1,4 Jt Brl/Hari dan pada tahun 2011 menjadi 905 Brl/Hari. (2) Harga minyak dunia naik, membebani APBN. ICP selama Januari-Februari mancapai US$ 116 per barel, jauh dari asumsi dalam anggaran 2012 sebesar US$ 90 per barel. Angka ICP ini diperkirakan meningkat, bahkan kemungkinan bisa menyentuh US$ 120. (3) Subsidi BBM tidak tepat sasaran, menurut menteri ESDM (Jero Wacik) : “ Ahli-ahli dari UI dan UGM menemukan angka itu. Subsidi yang didapat 15% untuk rakyat menengah ke bawah, sedangkan 77% jatuh ketangan orang yang menengah ke atas”. Adakah politik di balik kenaikkan BBM? Pertanyaan yang terlintas ketika membaca 3 alasan pemerintah dalam menaikkan harga BBM.
Taukah dunia, Indonesia akan memasuki titik-titik kemlaratan? Dampak kenaikkan BBM adalah : (1) Daya beli masyarakat turun, Investasi jatuh (suku bunga kredit naik). (2) Biaya operasional perusahaan naik : buruh dalam bayang PHK. (3) Pertumbuhan ekonomi turun : PM (6,5%); INDEF (5,5-5,7%). (4) Biaya transportasi naik : 30-35% (mahasiswa tambah kere nih! ), TDL naik 3%, (Tarif listrik naik, edisi pemadaman listrik secara tiba-tiba jadi hobi. Tirto sering gelap gulita. Ngenes!).

***
Kilas kenaikan BBM cukuplah. Teringat akan perjalanku menuju kampung halaman. Kala itu waktu memasuki zona jelang maghrib. Lampu kerlap-kerlip mulai menyinari kawasan kota kediri. Posisi ku yang cukup strategis untuk menikmati gemerlapnya lampu-lampu, duduk di deret dekat jendela. Merah, waktunya rambu-rambu lalu lintas memeringatkan akan berhentinya kendaraan. Mata ku tersorot akan sebuah sosok yang tergeletak di deket pagar suatu mall Kediri. Terlihat samar-samar wajahnya, tak bisa ku tau apakah dia seorang pengemis yang memiliki akal atau seorang yang akalnya yang lagi terganggu?! Sudahlah, tak ku ambil pusing apa dia pemengis atau orang gila. Seketika ku ambil fotonya untuk arsip dalam album di hp ku yang tak bagus-bagus amat ini.
***
Itulah dunia, sekelumit kondisi negeriku. Apa yang bisa kulakukan untuk negeri ini? Perburuan liar, adanya dampak kenaikan BBM, dan seorang yang tak ku kenal tergeletak di pagar mall itu membuat diri ini kaku untuk mengakui “Indonesia adalah negeriku”. Tak bisakah Indonesia segera bangun dari semua mimpi buruk ini? Membuka mata untuk merapatkan barisan. Menguatkan hukum dan merangkul orang-orang yang belum beruntung.
Wahai sang fajar perlahan-lahan mulai tampakkanlah sinarmu. Segera usailah hujan rintik-rintik, kabut tipis, ritmis yang seperti selendang penari, angin yang terasa berdesau lebih keras dan langit yang semakin kelam. Aku percaya negeriku akan segera bangkit, akan ku temui pelangi di atas sana. Indonesia negeriku!

By: D'jyantii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar