Minggu, 25 Maret 2012

ANIMAL HOMOSEXUALITY

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sejauh ini sebagian besar dari kita hanya memahami bahwa gejala homoseksualitas, kecenderungan seksual terhadap sesama jenis hanya terjadi pada manusia. Padahal, gejala homoseksualitas juga terjadi pada dunia binatang. Bahkan, sangat mungkin gejala pada hewan jauh lebih dulu daripada manusia. Sedikit dan masih terbatasnya pengetahuan kita terhadap sifat, ciri, dan perilaku binatang, menjadi faktor yang menyebabkan mengapa kita “kurang bisa melihat” fenomena yang dianggap menyimpang tersebut. Berdasarkan data, gejala homoseksualitas telah didokumentasikan pada hampir 500
spesies binatang. Menurut para ahli, fakta ini menjadi indikasi bahwa pilihan seksualitas pada dasarnya adalah sebuah kodrat yang harus diterima dan dijalani. Yang lebih menarik, kecenderungan homoseksualitas tak hanya terjadi pada hewan-hewan menyusui (mamalia) atau yang memiliki hubungan kekerabatan (menurut cara pandang Teori Evolusi Darwin) dekat dengan manusia, tapi juga terjadi pada hewan vertebrata yang kekerabatannya jauh dengan manusia. Berikut ini ada sepuluh binatang yang tercatat berperilaku homo menurut versi LiveScience.com ( Anonimous, 2008)
Gejala homoseksual lebih dulu terjadi pada binatang dibandingkan manusia. Namun karena tak banyak pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, sehingga kasus binatang yang homoseksual ini tidak terlalu terlihat. Hampir 500 spesies vertebrata tercatat melakukan hubungan homoseksual, yang menunjukkan adanya penyimpangan orientasi seksual secara biologis pada hewan ( Anonimous, 2012).
Dengan adanya beberapa gejala homoseksual yang dilakukan  oleh beberapa hewan membuat kami mengangkat judul makalah ini yaitu “ ANIMAL HOMOSEXUALITY ”. Perilaku-perilaku hewan yang melakukan homoseksual pastinya berbeda dengan hewan yang tidak mempunyai kecendrungan homoseksual.

1.2  Rumusan Masalah
· Apa definisi dari Animal Homosexuality ?
· Apa saja faktor penyebab terjadinya Animal Homosexuality ?
· Apa dampak yang akan terjadi jika Animal Homosexuality?
· Bagaimana contoh perilaku Animal Homosexuality ?

1.3  Tujuan
·Mengetahui definisi Animal Homosexuality
·Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya AnimalHomosexuality
·Mengetahui dampak yang akan terjadi jika Animal Homosexuality
·Mengetahui contoh perilaku Animal Homosexuality

1.4  Manfaat
Dengan penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberi pepahaman mengenai Animal Homosexuality yang mana sebenarnya gejala homoseksual lebih dulu terjadi pada binatang dibandingkan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Animal Homosexuality
            Petter Bockman, ahli homoseksual pada hewan dari University of Oslo mengatakan pada Daiily Mail, “Jika Anda bertanya apakah hewan bisa gay? Maka jawaban singkatnya adalah ‘ya’. Gay adalah kata bagi dunia manusia, sehingga kami memilih untuk menggunakan kata ‘homoseksual’ pada hewan.”
Seksualitas tidak hanya soal menghasilkan bayi, tetapi juga membuat kawanan pekerja. Bagi beberapa hewan, homoseksual adalah perilaku kawanan yang normal.” Para peneliti telah terbagi menyangkut penemuan itu. Bruce Bahemill, ahli biologi soal gay di University of Wisconsin, mengatakn asumsi para peneliti bahwa hewan tidak gay adalah karena ‘biasa heteroseksual’ (anonimous, 2011).
Beberapa berargumentasi bahwa hewan telah terprogram untuk menjadi heteroseksual sebagai cara bertahan hidup. Dr. Antonio Pardo, profesor bioetik di University of Navarre, Spanyol, mengatakan, “Homoseksual tidak hadir di kehidupan hewan. Namun demikian, interaksi merupakan naluri lain, seperti dominasi yang dapat memberi kesimpulan perilaku yang menggambarkan homoseksual (Anonimous, 2011).
Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama . Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia. Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam itu (Anonimous, 2010)
Beberapa ahli biologi telah berfokus pada homoseksualitas sebagai sebuah paradoks, penulis Bailey dan Zuk. Mereka cenderung untuk menjelaskan homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin (Anonimous,2010)  

2.2  Faktor-Faktor terjadinya Animal Homosexuality
Kabanyakan hewan-hewan yang melakukan aktivitas homoseksual disebabkan karena susahnya mencari pasangan seks heteroseksual di musim kawin. Seperti dikutip dari jstor.org, berdasarkan penelitian dari sisi biologis, para ilmuwan telah mulai melakukan pengamatan mengenai alasan biologis terhadap perilaku homoseksual pada binatang dengan menggunakan binatang burung dan juga domba. Diketahui beberapa hormon dan enzim tertentu serta melakukan pengebirian bisa menyebabkan binatang memiliki pasangan seksnya sesama jenis. Selain itu menyuntikkan binatang betina dengan hormon tertentu bisa sangat meningkatkan peluang seekor betina melahirkan keturunan yang homoseksual (Anonimous, 2011).
Lalat kotoran jantan, memiliki hubungan dengan pejantan lain dengan tujuan untuk melelahkan pasangannya guna mengurangi kompetisi mendapatkan betina. Lalat kotoran jantan diyakini kawin dengan laki-laki lain hanya untuk mengisi waktu mereka, sehingga menolak mereka kesempatan untuk bereproduksi; kecil ikan Goodeid laki menyamarkan diri sebagai perempuan , dan kawin dengan betina sedangkan jantan mengejar mereka dan lalat buah muda sepertinya melakukan lebih baik dalam perkawinan heteroseksual begitu mereka sudah beberapa praktek sesama jenis. Hewan lain yang tampaknya terlibat dalam perilaku "homoseksual" karena mereka gagal untuk mengidentifikasi jenis kelamin lain dengan benar. Semakin rendah spesies dalam kerajaan hewan, semakin lemah dan sulit untuk mendeteksi perbedaan antara jenis kelamin, yang menyebabkan kebingungan yang lebih sering. Meskipun perilaku homoseksual sangat umum dalam dunia hewan, tampaknya sangat jarang bahwa binatang individu memiliki kecenderungan tahan lama untuk terlibat dalam perilaku seperti itu dengan mengesampingkan kegiatan heteroseksual (Anonimous, 2009).
Bonobo (simpanse kerdil) jenis kera yang sering menyelesaikan konflik dengan bercinta bukan berperang. Homoseksual antara sesama pejantan lebih umum terjadi ketimbangan heteroseksual pada spesies bison Amerika. Hal ini terutama karena betina hanya kawin dengan pejantan sekitar setahun sekali (Anonimous, 2009).
Dalam kasus-kasus diatas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya baik ditinjau dari faktor eksternal maupun internalnya. Faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu lingkungan, sedangkan faktor internal yaitu enzim. Pada penelitian, Enzim fucose mamalia mutarotase diketahui terlibat dalam menggabungkan fucose gula menjadi protein. Tikus betina yang tidak memiliki fucose mutarotase (FucM) gen menolak untuk membiarkan laki-laki me-mount mereka, dan akan mencoba kopulasi dengan tikus betina lainnya. Para peneliti menulis dalam membuka akses jurnal BioMed Central BMC Genetika menciptakan mutan tikus FucM untuk menyelidiki peran enzim ini secara in vivo (Adesla, 2009).
Para hewan melakukan homoseksualitas untuk berbicara, manifestasi dari naluri reproduksi untuk mewujudkan naluri dominasi, agresivitas, gregariousness takut, dan sebagainya.
Susunan Kromosom Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan kromosomnya yang berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom x dari ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah penentu seks pria.
Jika terdapat kromosom y, sebanyak apapun kromosom x, dia tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita sindrom Klinefelter yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat terjadi pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang mempunyai kromosom 48xxy. Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami kelainan pada alat kelaminnya (Adesla, 2009).
2.3  Dampak Animal Homosexuality
Homoseksual pada hewan memilik dampak negative namun ada juga dampak positifnya. Dampak negative dari terjadinya homoseksual pada hewan adalah menurunnya jumlah populasi yang terlihat pada spesies tersebut. Pada penelitian sebelumnya telah dijelaskan populasi pinguin Afrika terus menurun hingga 2 persen akibat polusi dan perikanan komersial. Populasinya kini hanya sekitar 224.000 ekor. Permasalahan homoseksual pada pinguin kali ini bukanlah yang pertama. Pasangan gay pinguin juga ditemukan di kebun binatang Amerika Serikat, Jepang dan Jerman. Homoseksual sendiri telah ditemui pada 1.500 spesies. Disamping itu akan berdampak pada evolusi hewan yang akibatnya, representasi seperti gen akan menurun pada generasi berikutnya yaitu keturunannya juga akan cenderung melakukan homoseksual (Syarifah, 2010).
Dampak positifnya adalah untuk membuat dan mempertahankan aliansi sosial menguntungkan antara individu, seperti pada primata dan burung camar yang biasanya pasangan untuk hidup tetapi telah kehilangan pasangan dan perlu satu lagi, bahkan dari jenis kelamin yang sama, untuk aman membesarkan anak mereka. Selain itu beberapa ahli biologi memaparkan bahwa hewan homoseksual cenderung untuk menjelaskan homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi untuk mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin (Anonimous, 2010).
2.4 Contoh Perilaku Animal Homosexuality
Beberapa contoh perilaku hewan yang melakukan homoseksual, di antaranya :
1. Burung-burung Albatros berjenis kelamin betina seringkali mengadu kepala dan meliuk-liukan lehernya pada burung betina. Lindsay Young, seorang ahli biologi, menurut analisa DNA, ada beberapa burung betina yang hidup bersamanya hingga mencapai 19 tahun.



2. Aktivitas homoseksual pada mamalia ini termasuk oral seks, yaitu satu lumba-lumba merangsang lumba-lumba lain dengan moncongnya. Lumba-lumba hidung botol jantan juga menggosok-gosokkan alat kelamin pada pasangan homoseksualnya.
 


3.Hubungan sesama jantan juga sering terjadi di mamalia berleher panjang. Seringkali jerapah jantan menjilat-jilat leher (necking) pejantan lain sebelum mulai melakukan aktivitas seksual. Kegiatan ini bisa memakan waktu hingga satu jam. Menurut sebuah studi, 1 dari 20 jerapah jantan ditemukan melakukan necking dengan sesama pejantan. Dan dalam banyak kasus, aktivitas homoseksual lebih umum ketimbang heteroseksual.



4. Interaksi homoseksual yg dilakukan gajah seperti mencium, melilitkan belalainya (french kiss),dan saling memasukan belalai ke mulut mereka masing-masing.




5.Walrus jantan menggosok tubuhnya bersama-sama, saling berpelukan dan bahkan tidur bersama di dalam air.




6. Interaksi homoseksual cukup umum pada spesies paus abu-abu. Dalam sebuah 'pesta seks', sebanyak lima paus jantan akan berguling-guling, memercikan air dan menggosokkan perut satu sama lain hingga alat kelaminnya bersentuhan.

7. Kob betina melakukan oral seks satu sama
  lainnya dan bahkan mereka menggunakan kaki
       depan nya sebagai alat perangsang pd pasangan 
       sejenis nya.


 
8. Kelompok domba jantan Bighorn 
melakukan hubungan biho nya dgn 
cara menjilati dubur pasangan homo-nya
sampai ejakulasi.
                                                                                                                                                                           
9. Dipandang sebagai spesies yang paling dekat dengan manusia, simpanse Bonobo termasuk binatang yang tak malu-malu dalam mencari kesenangan seks. Hampir semua simpanse jenis ini menunjukkan perilaku biseksual. Mereka sangat sering melakukan kopulasi (berhubungan seks) termasuk dengan sejenis, dan suka berteriak-teriak kesenangan saat melakukannya. Tercatat sekitar dua pertiga aktivitas homoseksual adalah sesama betina.

10. Penguins Chinstrap,
Mereka menampilkan prilaku-prilaku  yg aneh seperti mengaitkan leher, bersolek bersama, mengepakkan sirip. Mereka juga melakukan hubungan seks, sementara mengabaikan pasangan perempuan yg lebih potensial.




11. Singa
  Aktivitas yang dilakukan singa jantan yang sesama jenis adalah dengan menyodok dan membelai pasangan sejenis nya yg membuat pasangan nya mendesah dan membalas prilaku pasangannya itu


12. Merpati
    Hampir semua merpati menunjukkan prilaku homoseksual terkadang merpati sesama jenis kelamin membangun sarang untuk mereka berdua.









BAB III
PENUTUP  

Seksualitas tidak hanya soal menghasilkan bayi, tetapi juga membuat
kawanan pekerja. Bagi beberapa hewan, homoseksual adalah perilaku
kawanan yang normal. 

Homoseksual tidak hadir di kehidupan hewan. Namun demikian, interaksi merupakan naluri lain, seperti dominasi yang dapat memberi kesimpulan perilaku yang menggambarkan homoseksual.

Homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin.

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. 

Faktor-Faktor terjadinya Animal Homosexuality :
1.susahnya mencari pasangan seks heteroseksual di musim kawin.
2.hormon dan enzim tertentu serta melakukan pengebirian bisa menyebabkan binatang memiliki pasangan seksnya sesama jenis.
3.menyuntikkan binatang betina dengan hormon tertentu bisa sangat meningkatkan peluang seekor betina melahirkan keturunan yang homoseksual.
Dampak yang terjadi jika hewan homoseksual
Dampak negatif :
1. Menurunnya jumlah populasi
2. Berdampak pada evolusi hewan yang akibatnya representasi seperti gen akan menurun pada generasi berikutnya yaitu keturunannya juga akan cenderung melakukan homoseksual.
Dampak positif :
1.Mempertahankan aliansi sosial menguntungkan antara individu
2.Mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin 

Contoh Perilaku Animal Homosexuality, diantaranya :
1.Burung-burung Albatros berjenis kelamin betina seringkali mengadu kepala dan meliuk-liukan lehernya pada burung betina.
2.Lumba-lumba hidung botol merangsang lumba-lumba lain dengan moncongnya. Lumba-lumba hidung botol jantan juga menggosok-gosokkan alat kelamin pada pasangan homoseksualnya.
3.Jerapah jantan menjilat-jilat leher (necking) pejantan lain sebelum mulai melakukan aktivitas seksual.
4.Interaksi homoseksual yg dilakukan gajah seperti mencium, melilitkan belalainya (french kiss),dan saling memasukan belalai ke mulut mereka masing-masing.
5.Walrus jantan menggosok tubuhnya bersama-sama, saling berpelukan dan bahkan tidur bersama di dalam air.
6.Sebanyak lima paus abu-abu jantan akan berguling-guling, memercikan air dan menggosokkan perut satu sama lain hingga alat kelaminnya bersentuhan.
7.Kob betina menggunakan kaki depan nya sebagai alat perangsang pd pasangan sejenisnya ketika homoseksual.
8.Kelompok domba jantan Bighorn melakukan hubungan biho nya dgn cara menjilati dubur pasangan homo-nya sampai ejakulasi.
9.Bonobo sangat sering melakukan kopulasi (berhubungan seks) termasuk dengan sejenis, dan suka berteriak-teriak kesenangan saat melakukannya.
10.Penguins Chinstrap  melakukan homoseksual dengan seperti mengaitkan leher, bersolek bersama, mengepakkan sirip.
11.Aktivitas yang dilakukan singa jantan yang sesama jenis adalah dengan menyodok dan membelai pasangan sejenis nya yg membuat pasangan nya mendesah dan membalas prilaku pasangannya itu.
12.Merpati menunjukkan prilaku homoseksual terkadang merpati sesama jenis kelamin membangun sarang untuk mereka berdua.



DAFTAR PUSTAKA
Adesla , Veronica.2009. Definisi & Proses Homoseksual.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.narth.com/docs/animalmyth.html&ei=4IhPT7WdO8rhrAfC2IXYDQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CDgQ7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Danimalia%2Bhomosexsuality%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D665%26prmd%3Dimvns. Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous, 2008. Binatang ada yang Gay dan Lesbi. http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/206594-binatang-ada-yang-gay-dan-lesbi.html. Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous.2012.Hewan yang melakukan Homoseksual.
http://sibukforever.blogspot.com/2012/02/25-hewan-yang-melakukan-homoseksual.html. Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anomimous.2011.http://zanikhan.multiply.com/journal/item/11125?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous.2010. Perilaku Homoseksual Binatang Lebih Dulu Ketimbang Manusia.Hhttp://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.wired.com/wiredscience/2009/06/samese/&ei=4IhPT7WdO8rhrAfC2IXYDQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=8&ved=0CGgQ7gEwBw&prev=/search%3Fq%3Danimalia%2Bhomosexsuality%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D665%26prmd%3Dimvns. Diakses tanggal 4 Maret 2012
Anonimous.2011. Heboh.. pemisahan Pinguin
Gay.http://topaneh.blogspot.com/2011/11/heboh-pemisahan-pinguin-gay.html diakses tanggal 5 Maret 2012
Syarifah.2010. Hewan Juga Ada Yang Gay. http://www.pikiran-rakyat.com/ Diakses tanggal 4 Maret 2012




            Disusun oleh
            Kelompok Anggota :
Candra Virgiawan          (201010070311022)
   Inda Irdjani           (201010070311032)
 Rina Dwi Jayanti         (201010070311037)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar