BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sejauh ini sebagian besar dari kita hanya memahami bahwa
gejala homoseksualitas, kecenderungan seksual terhadap sesama jenis hanya
terjadi pada manusia. Padahal, gejala homoseksualitas juga terjadi pada dunia
binatang. Bahkan, sangat mungkin gejala pada hewan jauh lebih dulu daripada
manusia. Sedikit dan masih terbatasnya pengetahuan kita terhadap sifat, ciri,
dan perilaku binatang, menjadi faktor yang menyebabkan mengapa kita “kurang
bisa melihat” fenomena yang dianggap menyimpang tersebut. Berdasarkan data, gejala
homoseksualitas telah didokumentasikan pada hampir 500
spesies binatang. Menurut para ahli, fakta ini menjadi indikasi bahwa pilihan seksualitas pada dasarnya adalah sebuah kodrat yang harus diterima dan dijalani. Yang lebih menarik, kecenderungan homoseksualitas tak hanya terjadi pada hewan-hewan menyusui (mamalia) atau yang memiliki hubungan kekerabatan (menurut cara pandang Teori Evolusi Darwin) dekat dengan manusia, tapi juga terjadi pada hewan vertebrata yang kekerabatannya jauh dengan manusia. Berikut ini ada sepuluh binatang yang tercatat berperilaku homo menurut versi LiveScience.com ( Anonimous, 2008)
spesies binatang. Menurut para ahli, fakta ini menjadi indikasi bahwa pilihan seksualitas pada dasarnya adalah sebuah kodrat yang harus diterima dan dijalani. Yang lebih menarik, kecenderungan homoseksualitas tak hanya terjadi pada hewan-hewan menyusui (mamalia) atau yang memiliki hubungan kekerabatan (menurut cara pandang Teori Evolusi Darwin) dekat dengan manusia, tapi juga terjadi pada hewan vertebrata yang kekerabatannya jauh dengan manusia. Berikut ini ada sepuluh binatang yang tercatat berperilaku homo menurut versi LiveScience.com ( Anonimous, 2008)
Gejala homoseksual lebih dulu terjadi pada binatang
dibandingkan manusia. Namun karena tak banyak pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia, sehingga kasus binatang yang homoseksual ini tidak terlalu terlihat.
Hampir 500 spesies vertebrata tercatat melakukan hubungan homoseksual, yang
menunjukkan adanya penyimpangan orientasi seksual secara biologis pada hewan (
Anonimous, 2012).
Dengan adanya beberapa gejala homoseksual yang dilakukan oleh beberapa hewan membuat kami mengangkat judul
makalah ini yaitu “ ANIMAL HOMOSEXUALITY ”. Perilaku-perilaku
hewan yang melakukan homoseksual pastinya berbeda dengan hewan yang tidak
mempunyai kecendrungan homoseksual.
1.2 Rumusan
Masalah
· Apa definisi dari Animal Homosexuality ?
· Apa saja faktor penyebab terjadinya Animal Homosexuality ?
· Apa dampak yang akan terjadi jika Animal Homosexuality?
· Bagaimana contoh perilaku Animal Homosexuality ?
1.3 Tujuan
·Mengetahui definisi Animal Homosexuality
·Mengetahui faktor-faktor penyebab
terjadinya AnimalHomosexuality
·Mengetahui dampak yang akan terjadi jika
Animal Homosexuality
·Mengetahui contoh perilaku Animal Homosexuality
1.4 Manfaat
Dengan
penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberi pepahaman mengenai Animal Homosexuality yang mana
sebenarnya gejala homoseksual lebih dulu terjadi pada binatang dibandingkan
manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Animal Homosexuality
Petter
Bockman, ahli homoseksual pada hewan dari University of Oslo mengatakan pada
Daiily Mail, “Jika Anda bertanya apakah hewan bisa gay? Maka jawaban singkatnya
adalah ‘ya’. Gay adalah kata bagi dunia manusia, sehingga kami memilih untuk menggunakan
kata ‘homoseksual’ pada hewan.”
Seksualitas tidak hanya
soal menghasilkan bayi, tetapi juga membuat kawanan pekerja. Bagi beberapa
hewan, homoseksual adalah perilaku kawanan yang normal.” Para peneliti telah
terbagi menyangkut penemuan itu. Bruce Bahemill, ahli biologi soal gay di
University of Wisconsin, mengatakn asumsi para peneliti bahwa hewan tidak gay
adalah karena ‘biasa heteroseksual’ (anonimous, 2011).
Beberapa berargumentasi bahwa hewan telah terprogram untuk
menjadi heteroseksual sebagai cara bertahan hidup. Dr. Antonio Pardo, profesor
bioetik di University of Navarre, Spanyol, mengatakan, “Homoseksual tidak hadir
di kehidupan hewan. Namun demikian, interaksi merupakan naluri lain, seperti
dominasi yang dapat memberi kesimpulan perilaku yang menggambarkan homoseksual
(Anonimous, 2011).
Homoseksualitas adalah rasa
ketertarikan romantis dan/atau
seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama . Homoseksualitas adalah
salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual. Konsensus
ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan
menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual
manusia. Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek
psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang
menyebabkan efek semacam itu (Anonimous, 2010)
Beberapa
ahli biologi telah berfokus pada homoseksualitas sebagai sebuah paradoks,
penulis Bailey dan Zuk. Mereka cenderung untuk menjelaskan homoseksualitas
sebagai adaptasi yang berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi kompetisi
seksual dan memperbaiki teknik kawin (Anonimous,2010)
2.2 Faktor-Faktor
terjadinya Animal Homosexuality
Kabanyakan hewan-hewan
yang melakukan aktivitas homoseksual disebabkan karena susahnya mencari
pasangan seks heteroseksual di musim kawin. Seperti dikutip dari jstor.org,
berdasarkan penelitian dari sisi biologis, para ilmuwan telah mulai melakukan
pengamatan mengenai alasan biologis terhadap perilaku homoseksual pada binatang
dengan menggunakan binatang burung dan juga domba. Diketahui beberapa hormon
dan enzim tertentu serta melakukan pengebirian bisa menyebabkan binatang
memiliki pasangan seksnya sesama jenis. Selain itu menyuntikkan binatang betina
dengan hormon tertentu bisa sangat meningkatkan peluang seekor betina
melahirkan keturunan yang homoseksual (Anonimous, 2011).
Lalat kotoran jantan,
memiliki hubungan dengan pejantan lain dengan tujuan untuk melelahkan
pasangannya guna mengurangi kompetisi mendapatkan betina. Lalat kotoran jantan
diyakini kawin dengan laki-laki lain hanya untuk mengisi waktu mereka,
sehingga menolak mereka kesempatan untuk bereproduksi; kecil ikan Goodeid laki menyamarkan diri
sebagai perempuan , dan kawin dengan betina sedangkan
jantan mengejar mereka
dan lalat buah muda sepertinya melakukan lebih baik dalam perkawinan
heteroseksual begitu mereka sudah
beberapa praktek sesama jenis. Hewan lain yang tampaknya terlibat
dalam perilaku "homoseksual" karena mereka gagal untuk
mengidentifikasi jenis kelamin lain dengan benar. Semakin rendah spesies dalam
kerajaan hewan, semakin lemah dan sulit untuk mendeteksi perbedaan antara jenis
kelamin, yang menyebabkan kebingungan yang lebih sering. Meskipun perilaku homoseksual sangat umum
dalam dunia hewan, tampaknya sangat jarang bahwa binatang individu memiliki
kecenderungan tahan lama untuk terlibat dalam perilaku seperti itu dengan
mengesampingkan kegiatan heteroseksual (Anonimous, 2009).
Bonobo
(simpanse kerdil)
jenis
kera yang sering menyelesaikan konflik dengan bercinta bukan berperang.
Homoseksual antara sesama pejantan lebih umum terjadi ketimbangan heteroseksual
pada spesies bison Amerika. Hal ini terutama karena betina hanya kawin dengan
pejantan sekitar setahun sekali (Anonimous, 2009).
Dalam kasus-kasus diatas ada
beberapa faktor yang mempengaruhinya baik ditinjau dari faktor eksternal maupun
internalnya. Faktor eksternal yang mempengaruhi yaitu lingkungan, sedangkan
faktor internal yaitu enzim. Pada penelitian, Enzim fucose
mamalia mutarotase diketahui terlibat dalam menggabungkan fucose gula menjadi
protein. Tikus betina yang tidak memiliki fucose mutarotase (FucM) gen
menolak untuk membiarkan laki-laki me-mount mereka, dan akan mencoba kopulasi
dengan tikus betina lainnya. Para peneliti menulis dalam membuka akses jurnal
BioMed Central BMC Genetika
menciptakan mutan tikus FucM untuk menyelidiki peran enzim ini secara in vivo
(Adesla, 2009).
Para hewan melakukan
homoseksualitas untuk berbicara, manifestasi dari naluri reproduksi untuk
mewujudkan naluri dominasi, agresivitas, gregariousness takut, dan sebagainya.
Susunan Kromosom Perbedaan
homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan kromosomnya yang
berbeda. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom x dari ibu dan satu
kromosom x dari ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom x dari ibu
dan satu kromosom y dari ayah. Kromosom y adalah penentu seks pria.
Jika terdapat kromosom y, sebanyak apapun kromosom x, dia
tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita sindrom
Klinefelter yang memiliki tiga kromosom seks yaitu xxy. Dan hal ini dapat terjadi
pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang mempunyai kromosom
48xxy. Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut
mengalami kelainan pada alat kelaminnya (Adesla, 2009).
2.3 Dampak
Animal Homosexuality
Homoseksual
pada hewan memilik dampak negative namun ada juga dampak positifnya. Dampak
negative dari terjadinya homoseksual pada hewan adalah menurunnya jumlah
populasi yang terlihat pada spesies tersebut. Pada penelitian sebelumnya telah
dijelaskan populasi
pinguin Afrika terus menurun hingga 2 persen akibat polusi dan perikanan
komersial. Populasinya kini hanya sekitar 224.000 ekor. Permasalahan
homoseksual pada pinguin kali ini bukanlah yang pertama. Pasangan gay pinguin
juga ditemukan di kebun binatang Amerika Serikat, Jepang dan Jerman.
Homoseksual sendiri telah ditemui pada 1.500 spesies. Disamping itu akan
berdampak pada evolusi hewan yang akibatnya, representasi
seperti gen akan menurun pada generasi berikutnya yaitu keturunannya juga akan
cenderung melakukan
homoseksual (Syarifah, 2010).
Dampak
positifnya adalah untuk membuat dan mempertahankan aliansi
sosial menguntungkan antara individu, seperti pada primata dan burung camar
yang biasanya pasangan untuk hidup tetapi telah kehilangan pasangan dan perlu
satu lagi, bahkan dari jenis kelamin yang sama, untuk aman membesarkan anak
mereka. Selain itu beberapa ahli biologi memaparkan bahwa hewan homoseksual
cenderung untuk menjelaskan homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi
untuk mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin (Anonimous,
2010).
2.4 Contoh Perilaku
Animal Homosexuality
Beberapa contoh
perilaku hewan yang melakukan homoseksual, di antaranya :
1. Burung-burung
Albatros berjenis kelamin betina seringkali mengadu kepala dan meliuk-liukan
lehernya pada burung betina. Lindsay Young, seorang ahli biologi, menurut
analisa DNA, ada beberapa burung betina yang hidup bersamanya hingga mencapai
19 tahun.
2. Aktivitas homoseksual pada mamalia ini
termasuk oral seks, yaitu satu lumba-lumba merangsang lumba-lumba lain dengan
moncongnya. Lumba-lumba hidung botol jantan juga menggosok-gosokkan alat
kelamin pada pasangan homoseksualnya.
3.Hubungan
sesama jantan juga sering terjadi di mamalia berleher panjang. Seringkali
jerapah jantan menjilat-jilat leher (necking) pejantan lain sebelum mulai
melakukan aktivitas seksual. Kegiatan ini bisa memakan waktu hingga satu jam.
Menurut sebuah studi, 1 dari 20 jerapah jantan ditemukan melakukan necking
dengan sesama pejantan. Dan dalam banyak kasus, aktivitas homoseksual lebih
umum ketimbang heteroseksual.
4. Interaksi
homoseksual yg dilakukan gajah seperti mencium, melilitkan belalainya (french
kiss),dan saling memasukan belalai ke mulut mereka masing-masing.
5.Walrus
jantan menggosok tubuhnya bersama-sama, saling berpelukan dan bahkan tidur
bersama di dalam air.
6. Interaksi
homoseksual cukup umum pada spesies paus abu-abu. Dalam sebuah 'pesta seks',
sebanyak lima paus jantan akan berguling-guling, memercikan air dan
menggosokkan perut satu sama lain hingga alat kelaminnya bersentuhan.
depan nya sebagai alat perangsang pd pasangan
sejenis nya.
8. Kelompok
domba jantan Bighorn
melakukan hubungan biho nya dgn
cara menjilati dubur pasangan homo-nya
sampai ejakulasi.
melakukan hubungan biho nya dgn
cara menjilati dubur pasangan homo-nya
sampai ejakulasi.
9. Dipandang
sebagai spesies yang paling dekat dengan manusia, simpanse Bonobo termasuk
binatang yang tak malu-malu dalam mencari kesenangan seks. Hampir semua
simpanse jenis ini menunjukkan perilaku biseksual. Mereka sangat sering
melakukan kopulasi (berhubungan seks) termasuk dengan sejenis, dan suka
berteriak-teriak kesenangan saat melakukannya. Tercatat sekitar dua pertiga
aktivitas homoseksual adalah sesama betina.
10. Penguins Chinstrap,
Mereka
menampilkan prilaku-prilaku yg aneh
seperti mengaitkan leher, bersolek bersama, mengepakkan sirip. Mereka juga
melakukan hubungan seks, sementara mengabaikan pasangan perempuan yg lebih
potensial.
11. Singa
Aktivitas
yang dilakukan singa jantan yang sesama jenis adalah dengan menyodok dan
membelai pasangan sejenis nya yg membuat pasangan nya mendesah dan membalas
prilaku pasangannya itu
12. Merpati
Hampir
semua merpati menunjukkan prilaku homoseksual terkadang merpati sesama jenis
kelamin membangun sarang untuk mereka berdua.
BAB III
PENUTUP
Homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin.
Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama.
Faktor-Faktor terjadinya Animal Homosexuality :
Seksualitas tidak hanya soal
menghasilkan bayi, tetapi juga membuat
kawanan pekerja. Bagi beberapa hewan,
homoseksual adalah perilaku
kawanan yang normal.
Homoseksual tidak hadir di kehidupan
hewan. Namun demikian, interaksi merupakan naluri lain, seperti dominasi yang
dapat memberi kesimpulan perilaku yang menggambarkan homoseksual.
Homoseksualitas sebagai adaptasi yang berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial, mengurangi kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin.
Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama.
Faktor-Faktor terjadinya Animal Homosexuality :
1.susahnya
mencari pasangan seks heteroseksual di musim kawin.
2.hormon
dan enzim tertentu serta melakukan pengebirian bisa menyebabkan binatang
memiliki pasangan seksnya sesama jenis.
3.menyuntikkan
binatang betina dengan hormon tertentu bisa sangat meningkatkan peluang seekor
betina melahirkan keturunan yang homoseksual.
Dampak yang terjadi jika hewan
homoseksual
Dampak
negatif :
1. Menurunnya
jumlah populasi
2. Berdampak
pada evolusi hewan yang akibatnya representasi seperti gen akan menurun pada
generasi berikutnya yaitu keturunannya juga akan cenderung melakukan
homoseksual.
Dampak positif :
1.Mempertahankan
aliansi sosial menguntungkan antara individu
2.Mengurangi
kompetisi seksual dan memperbaiki teknik kawin
Contoh Perilaku Animal Homosexuality, diantaranya :
Contoh Perilaku Animal Homosexuality, diantaranya :
1.Burung-burung
Albatros berjenis kelamin betina seringkali mengadu kepala dan meliuk-liukan
lehernya pada burung betina.
2.Lumba-lumba
hidung botol merangsang lumba-lumba lain dengan moncongnya. Lumba-lumba hidung
botol jantan juga menggosok-gosokkan alat kelamin pada pasangan homoseksualnya.
3.Jerapah
jantan menjilat-jilat leher (necking) pejantan lain sebelum mulai melakukan
aktivitas seksual.
4.Interaksi
homoseksual yg dilakukan gajah seperti mencium, melilitkan belalainya (french
kiss),dan saling memasukan belalai ke mulut mereka masing-masing.
5.Walrus
jantan menggosok tubuhnya bersama-sama, saling berpelukan dan bahkan tidur
bersama di dalam air.
6.Sebanyak
lima paus abu-abu jantan akan berguling-guling, memercikan air dan menggosokkan
perut satu sama lain hingga alat kelaminnya bersentuhan.
7.Kob
betina menggunakan kaki depan nya sebagai alat perangsang pd pasangan
sejenisnya ketika homoseksual.
8.Kelompok
domba jantan Bighorn melakukan hubungan biho nya dgn cara menjilati dubur
pasangan homo-nya sampai ejakulasi.
9.Bonobo sangat sering
melakukan kopulasi (berhubungan seks) termasuk dengan sejenis, dan suka
berteriak-teriak kesenangan saat melakukannya.
10.Penguins
Chinstrap melakukan
homoseksual dengan seperti mengaitkan leher, bersolek bersama, mengepakkan
sirip.
11.Aktivitas yang dilakukan singa jantan
yang sesama jenis adalah dengan menyodok dan membelai pasangan sejenis nya yg
membuat pasangan nya mendesah dan membalas prilaku pasangannya itu.
12.Merpati menunjukkan prilaku homoseksual
terkadang merpati sesama jenis kelamin membangun sarang untuk mereka berdua.
DAFTAR PUSTAKA
Adesla , Veronica.2009. Definisi & Proses Homoseksual.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.narth.com/docs/animalmyth.html&ei=4IhPT7WdO8rhrAfC2IXYDQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CDgQ7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Danimalia%2Bhomosexsuality%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D665%26prmd%3Dimvns.
Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous, 2008. Binatang ada yang
Gay dan Lesbi. http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/206594-binatang-ada-yang-gay-dan-lesbi.html.
Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous.2012.Hewan yang melakukan
Homoseksual.
http://sibukforever.blogspot.com/2012/02/25-hewan-yang-melakukan-homoseksual.html.
Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anomimous.2011.http://zanikhan.multiply.com/journal/item/11125?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.
Diakses tanggal 2 Maret 2012
Anonimous.2010. Perilaku Homoseksual
Binatang Lebih Dulu Ketimbang Manusia.Hhttp://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.wired.com/wiredscience/2009/06/samese/&ei=4IhPT7WdO8rhrAfC2IXYDQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=8&ved=0CGgQ7gEwBw&prev=/search%3Fq%3Danimalia%2Bhomosexsuality%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D665%26prmd%3Dimvns.
Diakses tanggal 4 Maret 2012
Anonimous.2011. Heboh..
pemisahan Pinguin
Gay.http://topaneh.blogspot.com/2011/11/heboh-pemisahan-pinguin-gay.html diakses tanggal 5 Maret 2012
Syarifah.2010. Hewan Juga Ada Yang
Gay. http://www.pikiran-rakyat.com/ Diakses tanggal 4 Maret 2012
Disusun oleh
Kelompok Anggota :
Candra Virgiawan (201010070311022)
Inda Irdjani (201010070311032)
Rina
Dwi Jayanti (201010070311037)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar