Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya.
Berdasarkan
keilmuan ekologi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Sinetologi : ekologi yang mempelajari berbagai kelompok organisme sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi antar sesamanya dan dengan lingkungannya dalam suatu daerah. Contoh : - Mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional.
- Autekologi : ekologi yang mempelajari suatu jenis organisme yang berinteraksi dengan 1ingkungannya atau ekologi sesuatu jenis atau bagian ekologi yang mempelajari pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap satu jenis organisme.
contoh:Pengaruh intensitas cahaya
terhadap pertumbuhan jenis Shorea
leprosula. Mempelajari
hubungan
antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya
Penelitian
di bidang Autekologi
Damar mata
kucing merupakan resin padat yang dihasilkan oleh tanaman Shorea javanica.
Petani damar di Krui memanen getah ini dengan cara membuat lubang (pepat) pada
batang pohon. Pada pohon damar yang sehat, semakin besar diameter batang akan
semakin banyak pula jumlah pepat yang dibuat pada batang pohon. Akan tetapi
jumlah pepat juga sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan pohon. Dengan
semakin banyaknya pepat yang terdapat pada batang pohon, maka produksi damar
yang dihasilkan diharapkan juga akan semakin
meningkat. Bertambahnya dimensi pohon terjadi karena proses pertumbuhan yang terus
berlangsung. Pertumbuhan pohon akan berjalan dengan baik apabila kondisi
lingkungan hidup pohon tersebut berada dalam kisaran kebutuhannya. Pengaruh
faktor-faktor lingkungan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap
pertumbuhan dan produksi pohon. Elevasi tanah berpengaruh terhadap keadaan
lingkungan tempat tumbuh pohon, terutama suhu, kelembaban, kadar oksigen di
udara dan keadaan tanahnya. Keadaan lingkungan tempat tumbuh tersebut
selanjutnya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi pohon
(Suhendang 1990).
Pengaruh arah lereng (aspek) terhadap tempat tumbuh
berkaitan dengan intensitas cahaya matahari yang dapat diterima oleh tanaman.
Pada umumnya lereng yang menghadap utara dan timur cenderung memberikan
kualitas tempat tumbuh yang lebih baik daripada lereng yang terletak di sebelah
selatan dan barat (Suhendang 1990).
Sifat fisik tanah diyakini oleh para ahli lebih
penting pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produktivitas tegakan hutan
dibanding sifat kimia dan biologisnya (Soedomo 1984). Ketebalan horizon A memiliki
hubungan dengan ruang bagi pertumbuhan akar (Soedomo 1984). Permeabilitas dapat
digunakan sebagai petunjuk bagi besar kecilnya ruang tumbuh tanaman (Soedomo
1984).
Tekstur tanah akan mempengaruhi sifat tanah yang lain
seperti struktur, porositas, kapasitas memegang air (water holding capacity),
kerapatan lindak (bulk density), dan lain-lain (Nyakpa dkk. 1986).
Secara umum, pertumbuhan pohon hutan kurang menunjukkan korelasi yang nyata
dengan sifat kimia tanah. Karena alasan tersebut, perhatian para peneliti dalam
mengkaji hubungan antara sifat kimia tanah dengan pertumbuhan pohon masih
sangat kurang. Namun demikian, sifat kimia tanah bukan faktor yang dapat
diabaikan dalam menduga korelasi antara tempat tumbuh dengan pertumbuhan dan
produksi pohon. Beberapa kajian yang pernah dilakukan menunjukkan adanya
korelasi antara sifat-sifat kimia tanah dengan pertumbuhan dan produksi pohon.
Beberapa sifat kimia yang telah dikaji dan menunjukkan korelasi yang tinggi
terhadap pertumbuhan pohon antara lain kandungan C-organik, kandungan Ntotal,
Kapasitas Tukar Kation, kandungan kalsium, kandungan Ca tersedia, kandungan
magnesium, kandungan liat pada horizon A dan subsoil, kandungan pasir
dan debu pada horizon A dan subsoil, serta reaksi tanah atau pH
(Suhendang 1990).
> Penelitian tersebut termasuk penelitian di bidang
autekologi karena tanaman ini dapat terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan
yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan dan produksi
pohon. Elevasi tanah berpengaruh terhadap keadaan lingkungan tempat tumbuh
pohon, terutama suhu, kelembaban, kadar oksigen di udara dan keadaan tanahnya.
Keadaan lingkungan tempat tumbuh tersebut selanjutnya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi pohon . Selain itu juga ada
pengaruh dari sifat kimia tanah. Dengan adanya faktor-faktor tersebut ada
interaksi antara tanaman tersebut dengan lingkungan di sebut juga autekologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar